Laboratorium Lingkungan merupakan sarana
penunjang dalam pengujian parameter kualitas lingkungan. Dalam
prakteknya, adanya aktivitas yang berkenaan dengan bahan kimia dan
peralatan spesifik memungkinkan timbulnya potensi bahaya terhadap para
pekerjanya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penerapan Kesehatan &
Keselamatan Kerja (K3) yang berlaku di lingkup Laboratorium.
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja di Laboratorium:
- Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia (Material
Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis (poster/label
dari produsen bahan kimia). Hal ini merupakan informasi acuan untuk
penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di laboratorium.
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tanda/symbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3/radioaktif.
Adapun karakteristik bahan kimia, sbb :
- Bahan mudah meledak (
explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (
oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (
flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (
harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (
infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (
corrosive substances)
- Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah :
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak, apalagi menggunakan peralatan laboratorium
- Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
- Safety Shower,
berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi kritis tertentu.
- Bak Cuci,
berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja.
- Lemari Asam,
berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses pencampuran
bahan kimia berbahaya. Adanya sirkulasi udara keluar ruangan mutlak
dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja laboratorium.
- Eye washer,
merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja yang terkena
bahan kimia. Air yang dialirkan harus memenuhi standar air bersih.
- Perlengkapan kerja,
terdiri dari baju bekerja (jas lab), kacamata pengaman, sepatu
tertutup, sarung tangan dan masker. Hal ini mutlak terutama pada saat
pengujian sampel.
- Exhaust fan,
diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
- Pemadam kebakaran,
Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR) yang merupakan paket
media pemadam kebakaran dalam tabung bertekanan, juga perlu disediakan
alat bantu pemadam kebakaran lainnya yaitu karung goni basah, pasir dan
baju tahan api.
- Alarm,
berfungsi sebagai komunikasi bahaya
- Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium,
Merupakan tanda yang dapat memberikan informasi bagi pekerja
laboratorium untuk keluar dari ruang dengan aman dan selamat apabila
terjadi bahaya di laboratorium.
- P3K
Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar, plester luka, kapas, antiseptic, kain kassa dll.
- Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya. Adapun karakteristik bahan
kimia dikelompokkan sbb :
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
- Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya, apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut. Dan segera menghubungi penanggung
jawab K3.
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar